menu melayang

KAPAN HARUS POLIGAMI?

KAPAN HARUS POLIGAMI?


produk
Banyak orang berpikir, poligami itu hanya soal keberanian. Kalau berani, jalan. Kalau takut, mundur. Padahal kenyataannya nggak sesederhana itu. Poligami butuh lebih dari sekadar nyali, butuh kesiapan mental, emosional, finansial, bahkan spiritual. Dan semua itu dimulai dari satu hal: pembahasan MATANG/SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI. Artinya, sebelum sibuk memikirkan “istri pertama setuju nggak, nanti istri kedua gimana, orang tua ngomong apa, tetangga bisik-bisik apa”, seorang lelaki harus jujur dulu dengan dirinya: “Kenapa saya mau poligami?” Apakah karena nafsu sesaat, pelarian dari masalah, atau benar-benar karena tanggung jawab? “Apa saya benar-benar siap?” Siap adil, siap sabar, siap dicaci, siap dipuji, bahkan siap kalau semua berantakan? “Apa saya mampu?” Bukan cuma mampu cari uang, tapi mampu mengatur waktu, energi, dan hati. Kalau pertanyaan-pertanyaan itu belum bisa dijawab dengan jujur, maka poligami bisa jadi bom waktu. Sebaliknya, kalau bisa menjawab dengan tenang, realistis, dan matang, maka jalan poligami mungkin terasa lebih ringan, meski tetap penuh tantangan. Jadi, poligami bukan soal membuktikan diri ke orang lain. Tapi soal bagaimana seorang lelaki bisa berdamai dengan dirinya, mengukur kapasitasnya, dan memutuskan dengan penuh kesadaran. Sederhana kan? Tapi di situlah inti kesulitannya: jujur pada diri sendiri, sebelum berjanji pada orang lain. Kalau jujur sama diri sendiri terasa sulit, kalau jawabannya masih plin-plan, atau kalau masih bingung antara “berani tapi ragu” dengan “mampu tapi takut,” jangan khawatir. Itu manusiawi banget. Justru di titik itulah banyak calon poligamers gagal melangkah dengan benar. Nah, supaya tidak salah jalan, kami undang antum untuk ikut Kelas Poligami. Di sini, semua dilema itu akan kita kupas tuntas dengan pendekatan psikologis, sosial, dan spiritual. Kamu akan belajar: ✅Cara mengukur kesiapan diri (mental, finansial, dan emosional). ✅Rahasia menjaga keharmonisan istri pertama dengan istri kedua (dan seterusnya). ✅Strategi membangun komunikasi sehat agar rumah tangga tidak jadi ladang konflik. ✅Tips menghindari jebakan poligami “modal nekat dan nyali" yang berujung bencana. Ini bukan sekadar kelas, tapi peta jalan nyata agar poligami tidak hanya jadi wacana atau keberanian sesaat, melainkan perjalanan yang penuh kesadaran, tanggung jawab, dan kebahagiaan. 📌 Jadwal terdekat kelas poligami sudah dibuka. Tempat terbatas, dan kami lebih suka mendampingi orang yang benar-benar serius. 👉 Kalau kamu merasa poligami itu berat, jangan mundur dulu. Bisa jadi yang kamu butuhkan bukan mundur, tapi ilmu dan bimbingan yang tepat. Oleh : Vicky Abu Syamil

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel

Label