menu melayang

PILIH TUA ATAU MUDA?

PILIH TUA ATAU MUDA?


produk
Salah satu obrolan paling seru kalau bahas poligami itu soal usia pasangan. Ada yang bilang: “Kalau nikah lagi, mending yang muda biar fresh.” Ada juga yang nyeletuk: “Ah, pilih yang tua aja, lebih dewasa, nggak banyak drama.” Nah, dua-duanya ada benarnya. Tapi ya, nggak ada yang gratis. Selalu ada konsekuensi di balik pilihan. Jadi gini, 👨 Dari sisi laki-laki: Kalau milih istri muda, ibarat makan sambal pedas level 10, bikin nagih, menggairahkan, tapi kalau nggak siap perut bisa sakit. Energinya masih segar, biasanya lebih ceria, dan peluang punya anak masih terbuka lebar. Tapi jangan kaget kalau kadang obrolannya beda frekuensi atau butuh bimbingan ekstra. Dan hati-hati, istri pertama bisa merasa “tertantang” daya saing fisiknya, istri pertama berpeluang jadi lebih insecure. Kalau pilih istri lebih tua atau sebaya, justru lebih adem. Ibarat minum teh hangat sore-sore. Lebih matang, lebih dewasa, gampang diajak ngobrol serius. Cuma ya, secara biologis mungkin nggak se-produktif yang muda, dan energinya juga nggak segasik anak muda. Tapi tenang, biasanya mereka nggak terlalu ngoyo bersaing dengan istri lain. 👩 Dari sisi perempuan: Kalau seorang wanita nikah dengan suami lebih tua, biasanya dapat rasa aman. Suaminya lebih matang, stabil, dan pengalaman hidupnya lebih banyak. Tapi konsekuensinya, stamina bisa beda jauh, dan kadang istri harus siap jadi “perawat” lebih cepat. Kalau pilih suami lebih muda, ini kayak main roller coaster. Seru, penuh energi, kadang lebih romantis dan modern. Tapi jangan kaget kalau ekonomi masih goyang atau emosinya masih naik-turun. Bisa jadi juga minder kalau harus bersaing dengan istri pertama yang lebih dewasa dan mapan. kesimpulannya : “Istri muda bikin hati deg-degan, istri tua bikin hidup lebih tenang. Kalau dua-duanya ada, suami harus siap sedia tolak angin, biar kuat hadapi dua dunia.” 🤭. Oleh : Vicky Abu Syamil

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel

Label